Nama saya Bayu (nama samaran), umur 32 tahun, agama Islam alamat di Temanggung. Sejak selepas SMU ( 1993 ) saya menderita hipertensi, saya sudah berobat kesana kemari baik yang medis maupun non medis tetapi tidak ada hasilnya, hingga awal Juli 2004 saya mulai mengenal yang namanya REIKI, melalui yayasan W Reiki Magelang. Pertamakali saya mendapat informasi tentang reiki dari istri yang kebetulan dikantornya setiap minggu diadakan pengobatan massal, pertama kali saya ditransfer energi, badan saya bergerak dengan sendirinya begitu hebatnya sampai sampai kursi yang saya duduki bergerak gerak selama setengah jam, setelahnya saya merasakan badan saya agak enak, kemudian malamnya saya minta ditransfer lagi, karena merasa hasilnya enak saya berniat ikut lokakarya, tetapi dalam hati saya ada keragu raguan transfer energi ini bersinggungan dengan jin ataukah tidak ya. Setelah berdiskusi dengan istri dan beberapa praktisi yang sudah saya kenal, mereka meyakinkan saya bahwa reiki ini tidak menggunakan/berkolaborasi denga jin, maka dengan hati mantap minggu itu juga saya ikut lokakarya yang diadakan di hotel Puri Asri Magelang.
Kebetulan saya di inisiasi oleh ibu Rose, setelah lokakarya saya diwajibkan untuk menjalankan semacam penyembuhan diri sendiri ( self healing ), dan meditasi selama 21 hari tidak boleh absen harus terus menerus. Setiap self healing dan meditasi badan baik tangan dan kaki selalu bergerak sendiri kadang kadang seperti senam TAI CHI setelah hampir sekitar 6 ( enam ) bulan saya sudah bisa menggambar diudara berbagai bentuk simbol REIKI yang katanya seharusnya untuk anggota yang paling tidak sudah mempunyai tingkatan R2, tetapi saya kok sudah bisa, saya heran dan kemudian saya bertanya kepada praktisi yang sudah senior, beliau bilang bahwa saya punya bakat untuk menjadi penyembuh. Perlu saya informasikan bahwa tangan kiri saya juga sudah bisa mendeteksi penyakit atau bagian tubuh pasien yang sakit walau hanya dengan menggunakan tangan ditempelkan dengan jarak sekitar 10 cm dari tubuh pasien, tentu saja saya sangat bersyukur ternyata saya dikaruniai bakat seperti itu, dan reiki ini memang bisa menstabilkan tekanan darah saya sehingga saya merasa sehat dan hal hal yang dulu tidak bisa saya lakukan setelah REIKI saya bisa melakukannya lagi.
Saya rutin melakukan self healing dan meditasi setiap hari sapai pada tanggal 29 April 2005, setelah saya melakukan transfer energi kepada istri dan kakak, kok tiba tiba bibir saya terasa merot dan menebal. Saya panik saya katakan pada istri saya kok bibir saya merot, baru saya sadar bahwa ini berkaitan dengan tensi, dengan berlari dan panik saya menggedor pintu tetangga yang kebetulan seorang medis, saya minta ditensi dan ternyata tensi saya waktu itu 250/150. Bersama istri saya langsung ke Rumah sakit saat itu juga, sesampainya di UGD saya sudah tidak sadar diri. Paginya saya diberitahu dokter bahwa saya terkena serangan stroke otak kiri yang menyebabkan tangan kanan saya lumpuh dan tidak bisa bicara dan anehnya saya lupa semua bacaan sholat kecuali kata kata ” ALLAH “.
Yang saya ingat pada waktu itu saya harus segera minta tolong praktisi yang sudah senior di Magelang untuk mengirimkan energi dan mereka mengirimkan energi berturut turut selama dua minggu rutin, pada hari ketiga tangan kanan saya sudah bisa digerakkan walau hanya diangkat sedikit, bicara saya sudah lumayan bisa didengar, setiap sholat saya minta bantuan istri untuk mengajari saya bacaan bacaan sholat, dan enehnya lagi saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa jawa ( banyak kosa kata yang hilang ). Selama itupun saya berkomunikasi dengan bahasa indonesia dengan dialek barat ( jawa Barat ) apalagi kalau sudah menghafalkan bacaan sholat dialek saya seperti orang yang sudah fasih berbahasa arab, saya menyadari mungkin ini akibat dari stroke itu sendiri.
Pada hari ke malam ke tujuh atau delapan hari saya opname saya bermimpi. Saya dalam mimpi itu pada keadaan hampir buta lalu saya mencari Bpk.Tjipta dan Bu Rose kesana-kemari lalu tiba-tiba ada mobil sedan datang lalu keluar dari dalam mobil tersebut Bpk. Tjipta dan bu Rose beserta 2 orang pengikutnya yang kesemuanya berpakaian hitam hitam, mereka mendatangi saya lalu tiba-tiba mereka semua mengering dan menjadi seperti mayat lalu tiba-tiba dari arah belakang saya ada suara yang berkata:” kamu jangan ikut mereka sebab mereka sudah mati ! “, lalu saya kaget dan terbangun.
Saya termenung dan saya ceritakan kepada istri saya, berhari hari saya merenungi apa arti mimpi saya ini apakah saya ikut reiki itu salah, setelah saya bertanya kepada salah seorang ustad yang juga teman saya, saya dengan mantap sekali menutup chakra mahkota yang menandakan bahwa saya tidak ikut reiki lagi. Setalah 2 ( Dua ) minggu saya di opname saya dinyatakan boleh pulang tentu saja saya dibekali berbagai macam obat. Setelah 1 ( Satu ) minggu saya dirumah istri saya kadang kadang bertanya apakah saya marah padanya karena menurutnya pandangan mata saya seperti orang benci, saya katakan tidak, tetapi setelah berulang kali dia tanya akhirnya saya coba bercermin, lho ini bukan saya, mata saya tidak seperti itu dan lagi anak saya yang bungsu ( 3 th ) selama 2 minggu berturut turut setiap hampir tengah malam sampai menjelang subuh selalu menangis dan minta gendong tidak mau ditidurkan di kamar.
Karenanya saya dan istri mulai bertanya tanya ada apa ya dengan saya dan anak saya, kemudian kami bertanya kesana kemari akhirnya saya bertemu dengan dua orang teman lama: si A menyarankan untuk dibersihkan rumahnya oleh seseorang yang bisa dan kemudian memberikan alamat salah seorang sepupunya yang dianggap bisa, dan dengan Si B, justru dia mengatakan bahwa suami saya kemasukan jin, perlu diketahui si B ini seorang guru di sebuah pesantren di Temanggung, oleh si B si Jin ini sudah dikeluarkan dan bertanya pada saya apakah saya pernah bepergian ke daerah Barat dan kemudian dia memberikan deskripsi perawakan dan rupa si Jin yang sudah merasuki tubuh saya, si B berjanji akan rutin mengobati saya selama seminggu sekali dan memang dilakukannya.
Untuk si sepupu A pas hari minggu malam melakukan ritual pembersihan rumah, menurutnya dan ini dibenarkan oleh si B dalam waktu terpisah bahwa rumah saya di huni oleh 3 ( tiga ) gendruwo yang besar besar kekuatannya dan sudah berlangsung hampir 3 tahun lamanya, katanya lagi para gendruwo ini mempengaruhi atau memberikan energi negatif di rumah saya terutama untuk penyakit, perselisihan dan perekonomian dan dalam ritual itu sepupu A memasang 4 rajah di atas pintu pintu rumah saya. Tanpa bermaksud mengganggu si B juga memasang 1 rajah di pintu tengah, menurutnya setelah rumag dibersihkan maka saya aka sembuh kembali.
Selewat 02 bulan tepatnya akhir juni selama itu pula si B rutin mengobati saya, saya pun sudah bisa sholat dengan berdiri dan bisa jalan jalan walupun belum terlalu jauh, saya kembali diopname di Rumah Sakit, kali ini saya merasakan jantung tidak enak, tangan kesemutan, detak nadi semakin cepat dan berdetak ganda, lalu saya putuskan untuk opame lagi, si B pun heran katanya sudah banyak kemajuan kok bisa opname lagi, sepertinya dia pun heran.
Kemudian selang beberapa miggu saya dipertemukan dengan Widodo oleh salah seorang teman saya ini, baik si A, B ataupun Widodo adalah teman teman sekolah saya tapi tampaknya ada perbedaan, karena oleh Widodo saya di sarankan untuk di RUQYAH SYARI’AH sesuai tuntunan nabi SAW, dan Allah SWT memang memberikan hidayahnya. Tapi Widodo sendiripun belum tahu apakah ada orang di Temanggung yang bisa me-ruqyah saya mengingat kondisi saya yang belum bisa jalan jauh.
Setelah tanya sana sini kemudian saya meminta tolong kepada bapak Taufiq Hartono, oleh beliau saya di ruqyah sekali, tapi sebelumnya saya juga melakukan ruqyah sendiri atapun di bantu oleh Widodo secara rutin, dan juga meminta tolong kepada bpk Fuad Zein ( Ketua tim ruqyah Temanggung ) dan oleh beliau pun saya pernah di ruqyah sekali.
Dalam ruqyah kadang kadang kami dialog dengan si jin, kata jinnya “pak dalam dada anda ini ada sekitar 20 jin, kemudian di tangan kiri anda ada sekitar 17, dan masing masing ada 3 jin di tengkuk dan pinggang anda ini ( sesuai aliran energi dalam reiki)”, dan mereka mengaku didatangkan dari Tibet dan disuruh oleh Bp. Tjipta dan Bu Rose yang masuk setiap saya self healing maupun meditasi untuk kesembuhan saya.
Setiap saya merasakan jantung tidak enak atau tensi menaik atau detak nadi tiba tiba menyepat langsung saya hidupkan kaset ruqyah, hingga sekarang pun saya masih berikhtiar untuk mengeluarkan jin dari tubuh saya dengan terapi me-ruqyah mandiri maupun dibantu oleh Widodo dan Insya Allah tanggal 02 Oktober nanti saya beserta istri akan ke Kota Gede untuk ikut ruqyah di tempat Bp. Ustad Fadlan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada saya dan memberikan kesembuhan pada saya Amin. Dari peristiwa ini saya bersyukur bahwasannya saya diberikan petunjuknya untuk mengetahui dan insya Allah sekaligus mengamalkannya, dan juga saya bersyukur diberikan teman-teman dan keluarga yang ternyata sangat perhatian pada saya.
Saya rutin melakukan self healing dan meditasi setiap hari sapai pada tanggal 29 April 2005, setelah saya melakukan transfer energi kepada istri dan kakak, kok tiba tiba bibir saya terasa merot dan menebal. Saya panik saya katakan pada istri saya kok bibir saya merot, baru saya sadar bahwa ini berkaitan dengan tensi, dengan berlari dan panik saya menggedor pintu tetangga yang kebetulan seorang medis, saya minta ditensi dan ternyata tensi saya waktu itu 250/150. Bersama istri saya langsung ke Rumah sakit saat itu juga, sesampainya di UGD saya sudah tidak sadar diri. Paginya saya diberitahu dokter bahwa saya terkena serangan stroke otak kiri yang menyebabkan tangan kanan saya lumpuh dan tidak bisa bicara dan anehnya saya lupa semua bacaan sholat kecuali kata kata ” ALLAH “.
Yang saya ingat pada waktu itu saya harus segera minta tolong praktisi yang sudah senior di Magelang untuk mengirimkan energi dan mereka mengirimkan energi berturut turut selama dua minggu rutin, pada hari ketiga tangan kanan saya sudah bisa digerakkan walau hanya diangkat sedikit, bicara saya sudah lumayan bisa didengar, setiap sholat saya minta bantuan istri untuk mengajari saya bacaan bacaan sholat, dan enehnya lagi saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa jawa ( banyak kosa kata yang hilang ). Selama itupun saya berkomunikasi dengan bahasa indonesia dengan dialek barat ( jawa Barat ) apalagi kalau sudah menghafalkan bacaan sholat dialek saya seperti orang yang sudah fasih berbahasa arab, saya menyadari mungkin ini akibat dari stroke itu sendiri.
Pada hari ke malam ke tujuh atau delapan hari saya opname saya bermimpi. Saya dalam mimpi itu pada keadaan hampir buta lalu saya mencari Bpk.Tjipta dan Bu Rose kesana-kemari lalu tiba-tiba ada mobil sedan datang lalu keluar dari dalam mobil tersebut Bpk. Tjipta dan bu Rose beserta 2 orang pengikutnya yang kesemuanya berpakaian hitam hitam, mereka mendatangi saya lalu tiba-tiba mereka semua mengering dan menjadi seperti mayat lalu tiba-tiba dari arah belakang saya ada suara yang berkata:” kamu jangan ikut mereka sebab mereka sudah mati ! “, lalu saya kaget dan terbangun.
Saya termenung dan saya ceritakan kepada istri saya, berhari hari saya merenungi apa arti mimpi saya ini apakah saya ikut reiki itu salah, setelah saya bertanya kepada salah seorang ustad yang juga teman saya, saya dengan mantap sekali menutup chakra mahkota yang menandakan bahwa saya tidak ikut reiki lagi. Setalah 2 ( Dua ) minggu saya di opname saya dinyatakan boleh pulang tentu saja saya dibekali berbagai macam obat. Setelah 1 ( Satu ) minggu saya dirumah istri saya kadang kadang bertanya apakah saya marah padanya karena menurutnya pandangan mata saya seperti orang benci, saya katakan tidak, tetapi setelah berulang kali dia tanya akhirnya saya coba bercermin, lho ini bukan saya, mata saya tidak seperti itu dan lagi anak saya yang bungsu ( 3 th ) selama 2 minggu berturut turut setiap hampir tengah malam sampai menjelang subuh selalu menangis dan minta gendong tidak mau ditidurkan di kamar.
Karenanya saya dan istri mulai bertanya tanya ada apa ya dengan saya dan anak saya, kemudian kami bertanya kesana kemari akhirnya saya bertemu dengan dua orang teman lama: si A menyarankan untuk dibersihkan rumahnya oleh seseorang yang bisa dan kemudian memberikan alamat salah seorang sepupunya yang dianggap bisa, dan dengan Si B, justru dia mengatakan bahwa suami saya kemasukan jin, perlu diketahui si B ini seorang guru di sebuah pesantren di Temanggung, oleh si B si Jin ini sudah dikeluarkan dan bertanya pada saya apakah saya pernah bepergian ke daerah Barat dan kemudian dia memberikan deskripsi perawakan dan rupa si Jin yang sudah merasuki tubuh saya, si B berjanji akan rutin mengobati saya selama seminggu sekali dan memang dilakukannya.
Untuk si sepupu A pas hari minggu malam melakukan ritual pembersihan rumah, menurutnya dan ini dibenarkan oleh si B dalam waktu terpisah bahwa rumah saya di huni oleh 3 ( tiga ) gendruwo yang besar besar kekuatannya dan sudah berlangsung hampir 3 tahun lamanya, katanya lagi para gendruwo ini mempengaruhi atau memberikan energi negatif di rumah saya terutama untuk penyakit, perselisihan dan perekonomian dan dalam ritual itu sepupu A memasang 4 rajah di atas pintu pintu rumah saya. Tanpa bermaksud mengganggu si B juga memasang 1 rajah di pintu tengah, menurutnya setelah rumag dibersihkan maka saya aka sembuh kembali.
Selewat 02 bulan tepatnya akhir juni selama itu pula si B rutin mengobati saya, saya pun sudah bisa sholat dengan berdiri dan bisa jalan jalan walupun belum terlalu jauh, saya kembali diopname di Rumah Sakit, kali ini saya merasakan jantung tidak enak, tangan kesemutan, detak nadi semakin cepat dan berdetak ganda, lalu saya putuskan untuk opame lagi, si B pun heran katanya sudah banyak kemajuan kok bisa opname lagi, sepertinya dia pun heran.
Kemudian selang beberapa miggu saya dipertemukan dengan Widodo oleh salah seorang teman saya ini, baik si A, B ataupun Widodo adalah teman teman sekolah saya tapi tampaknya ada perbedaan, karena oleh Widodo saya di sarankan untuk di RUQYAH SYARI’AH sesuai tuntunan nabi SAW, dan Allah SWT memang memberikan hidayahnya. Tapi Widodo sendiripun belum tahu apakah ada orang di Temanggung yang bisa me-ruqyah saya mengingat kondisi saya yang belum bisa jalan jauh.
Setelah tanya sana sini kemudian saya meminta tolong kepada bapak Taufiq Hartono, oleh beliau saya di ruqyah sekali, tapi sebelumnya saya juga melakukan ruqyah sendiri atapun di bantu oleh Widodo secara rutin, dan juga meminta tolong kepada bpk Fuad Zein ( Ketua tim ruqyah Temanggung ) dan oleh beliau pun saya pernah di ruqyah sekali.
Dalam ruqyah kadang kadang kami dialog dengan si jin, kata jinnya “pak dalam dada anda ini ada sekitar 20 jin, kemudian di tangan kiri anda ada sekitar 17, dan masing masing ada 3 jin di tengkuk dan pinggang anda ini ( sesuai aliran energi dalam reiki)”, dan mereka mengaku didatangkan dari Tibet dan disuruh oleh Bp. Tjipta dan Bu Rose yang masuk setiap saya self healing maupun meditasi untuk kesembuhan saya.
Setiap saya merasakan jantung tidak enak atau tensi menaik atau detak nadi tiba tiba menyepat langsung saya hidupkan kaset ruqyah, hingga sekarang pun saya masih berikhtiar untuk mengeluarkan jin dari tubuh saya dengan terapi me-ruqyah mandiri maupun dibantu oleh Widodo dan Insya Allah tanggal 02 Oktober nanti saya beserta istri akan ke Kota Gede untuk ikut ruqyah di tempat Bp. Ustad Fadlan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada saya dan memberikan kesembuhan pada saya Amin. Dari peristiwa ini saya bersyukur bahwasannya saya diberikan petunjuknya untuk mengetahui dan insya Allah sekaligus mengamalkannya, dan juga saya bersyukur diberikan teman-teman dan keluarga yang ternyata sangat perhatian pada saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar